membahasakan bahasa indonesia

aha, sekarang wilaga yang menulis

maaf yah fik, musk, gw belum berhasil bikin blogspot ntahahha

okee, karena ini pertamax gw nulis, boleh, dong gw memperkenalkan diri dulu nyahahahah

                                                         

ya, itulah gw per febuari 2011 nyahahahah. ()

siapa tau tulisan ini dibaca lagi pas umur gw 68 tahun kelak, sekedar mengigatkan inilah gw di usia 19 tahun. (apasih)

dari dulu gw emang gini, sehari-hari muka gw seperti muka penderita kutu air sedang menahan gatal dikaki. sebenernya gw baik loh (uhuk. berasa blog sendiri. maaf ya musk, fik)

baik, karena ini blog judulnya tukangide.blogspot.com, sekalian numpang berbagi ide kali yah heheheh

saat ini, mungkin temen-temen gw lagi sensian ama gw karena gw sendiri juga sensian 

beberapa waktu terakhir ini, gw banyak sekali menemukan orang-orang disekitar gw, pas ngomong bahasanya campur-campur antara bahasa indonesia dan bahasa asing, dalam hal ini bahasa inggris (tidak bermaksud nyindir taufik, damai), misalnya:

eh, gw request ini ya nanti sore.. please, jangan lupa;

wil, join usaha ini, yuk. wil, sms lw pending ge.. 

           atau kalo dosen..

 kita harus meningkatkan knowledge kita sebagai mahasiswa. saya sebagai lecturer juga demikian

           (maaf kalo ada salah penulisan dalam bahasa asing :P)

ya, bener, gw sedikir risih dengan itu semua. dan ketika gw mendengarkan bahasa campur aduk itu, gw berusaha menerjemahkannya kepada mereka dan terkadang gw keburu emosi duluan, jadinya pas ngomong juga gw rada nada tinggi juga. hmm..

biasanya, sih, ada umpan balik ke gw, beberapa yang paling sering adalah

T : dia, orang yang gw risihin penggunaan bahasa pas ngomongnya

J : gw

satu
T: wil, lw kenapa sih kok ngotot kayak gitu?
J: soalnya bahasa indonesia juga diperjuangkan dengan ngotot juga. kita ini udah bersumpah. sumpah pemuda. berbahasa satu

T: sekarang udah jamannya globalisasi. banyak orang luar yang datang ke kita. dan kita wajib memperkenalkan budaya kita. susah kalo pake bahasa kita. harus pake bahasa mereka, bahasa inggris.

J: lah? kok gitu? kalo kita yang datang ke mereka, gw masih paham gw harus pake bahasa mereka, karena tempat yang gw tuju banyak banget yang pake bahasa mereka. dengan logika yang sama. mereka yang datang ke tempat kita. mereka dong yang harus pake bahasa kita. kita harus punya IDENTITAS

nyampe sini, gw mohon maaf kok ini tulisan jadi kerasa betul idealisme gw. jadi berasa blog sendiri nyeheheheheh



lanjut dah

Beberapa waktu yang lalu, gw dikasih kesempatan pergi ke salah satu timur tengah.

disana gw kaget banget. selama ini, dalam bayangan gw, timur tengah adalah kawasan panas dan kering (yang ini iya, jam delapan pagi 32 derajat C dan kelembaban 18%), orang-orang pake sorban (yang ini juga iya, walaupun banyak juga yang udah pake kaos dan jins), dan kemana-mana naik onta, kalaupun ada mobil, pasti sederhana banget.

untuk yang terakhir, gw salah besar.

Beuh, disana, mobil-mobilnya bagus-bagus banget dah.

di sana gw ngeliat toyota infinite, di indonesia baru liat iklannya doang di KOMPAS,

di sana gw ngeliat pusat perbelanjaan berlantai-lantai dengan arsitektur keren parah, di indonesia, sebelah kampus baru tiga lantai.

dan mobil mobil mereka, wuih banget, disana toyota camry tahun 2011 dijadiin TAKSI

Nah, inilah maksud gw, beberapa orang yang gw temui, yang gw nilai secara subjektif, kita, masih ngeliat pusat peradaban hanya di barat.

dengan menggunakan bahasa campuran di obrolan sehari-hari,wuih, kita keren.

dengan menggunakan bahasa campuran di obrolan sehari-hari, wuih, kerasa banget setingkat lebih pinter daripada yang lain. dan gaul.

bisa sekolah disana adalah prestasi luar biasa.

tapi, walaupun begini, gw ngga sepenuhnya skeptis.

Alasan kedua, beberapa waktu yang lalu gw berinteraksi dengan teman-teman dengan idealisme liberal.

yang gw tau, liberal itu dekat dengan pendekatan ekonomi kapitalisme,

dan kapitalisme, menurut gw sendiri, ngga bisa sempurna diterapin di Indonesia mengingat kultur budaya merah putih yang gotong royong.

bahayanya kapitalisme, bisa kita lihat, sebutlah freeport di papua, exxon mobil di cepu, newmont di nusa tenggara.

[miris] apakah dengan adanya mereka ada gedung gedung dari emas di papua?

tidak

apakah dengan adanya mereka BBM indonesia swasembada?

jelas tidak, bahkan belakangan kontroversial bukan?

apakah dengan adanya mereka di nusa tenggara masyarakatnya sejahtera?

beberapa waktu kemarin saya berkunjung ke nusa tenggara pun mereka belum sebagus Jakarta

dan dengan belajar di negeri liberal, yang lebih banyak menggunakan bahasa inggris,

idealisme liberal bisa secara ngga sadar masuk dalam alam pikiran kita.

dan indonesia pun melupakan pancasila (sekalian memperingati hari pancasila 1 Juni kemaren)

ah, gw takut. ada tukang becak mati di becaknya, kekayaannya cuma seratus rupiah, tempat tinggal dan tempat matinya sama : becak

ada seorang nenek di bekasi yang tinggal di got selama delapan tahun

dan banyak lagi bukan?
Indonesia adalah negeri dengan garis pantai terpanjang di dunia.
tapi garam aja impor
Indonesia dikenal dengan negara agraris
awal tahun 2011 negara pengimpor beras nomor dua dunia
ada sekolah dengan kemiringan seratus delapan puluh derajat
gedung baru senilai delapan ratus miliar untuk DPR lagi dibangun

Indonesia tidak harus menjadi barat menjadi barat seperti Amerika, tidak harus menjadi timur seperti Uni Soviet. Indonesia punya haluannya sendiri untuk maju (M.Hatta)

Tiada bahasa, tiada bangsa (M.Yamin, 1921)